Archive for 2014

Kamis, 14 Agustus 2014
1. Yesung (G2-G5/3 Oktaf)

Pemegang predikat suara terbaik di SJ ini dapat menjangkau nada sampai G5. Nada terendahnya dapat di dengar di lagu “Bittersweet”. Nada tinggi miliknya dapat di dengar di lagu “Good Person”, “Fly”, dan “Let’s Not”.

2. Ryeowook (G2-F2/2 Oktaf)

Uri eternal magnae bersuara powerful ini memliki vocal range sampai nada F5. Nada rendahnya memang jarang kita dengar, namun nada tinggi miliknya dapat di dengar di lagu “In My Dream”, dan “Let’s Not”.

3. Kyuhyun (G2-A5/3 Oktaf)

Tidak disangka ternyata pemilik vocal range tertinggi adalah uri evil magnae. Nada terendahnya dapat di dengar di lagu “Smile” dan nada tingginya dapat di dengar di lagu “Masquerade” dan “Blue Tomorrow”. Ia adalah member yang paling sering melakukan falsetto.

Range Vocal Super Junior KRY

Posted by Unknown


Annyeong readers khususnya para ELF sekalian hihi ^^
Mimin comeback dengan menu baru :D
Untuk para penggemar pasti sudah tahu ya, foto di atas itu fotonya siapa? Pasti tahu ya *sok* :D
Yuppy, itu dia member Super Junior atau yang akrab dipanggil SuJu atau SJ. Para namja ganteng-ganteng ini bernaung dibawah asuhan SM Entertainment. Jumlah member SuJu pada awalnya adalah 13 orang loh terus berkembang jadi 15 karena di tambah 2 orang dari SJ-M. Tapi setelah berjalan cukup lama, kini member yang aktif hanyalah 10 orang saja. Sayang ya.. L tapi readers, jangan sedih mereka pasti akan bersatu lagi. Dan kali ini kita akan bahas tentang makanan kesukaan para namja kita ini.
Dibalik aktifitas yang begitu padat, para member boyband atau girlband pasti membutuhkan asupan nutrisi yang cukup untuk membuat mereka tetap fit dan maksimal dalam menjalani jadwal yang sudah di atur sedemikian rupa. Nah, meskipun begitu para member SuJu ini beda-beda loh cara pandangnya tentang makanan. Mau tahu? Okelah, happy reading ELF ^^

1.       Leeteuk
Nah makanan favorit uri leader Leeteuk oppa adalah ramen atau dalam bahasa Koreanya disebut ramyeon. Oppa juga pintar masak ramen loh meskipun cuma untuk 1 porsi doing hehe. Selain ramen, oppa juga memfavoritkan sate kelinci dan ddubokki. Ddubokki adalah kue beras yang direbus dengan saus yang pedas gochujang.

2.       Yesung
Kalau oppa yang satu ini rada cerewet kalo soal makanan. Anggota Super Junior yang suka musim gugur ini sangat memuja Sushi Jepang. Meskipun di Korea juga ada Sushi tapi Yesung Oppa bilang rasanya beda banget dengan sushi asli Jepang. Selain  itu, Oppa juga pecinta Kimchi.

3.       Kangin
Nah kalo Oppa yang satu ini suka banget wisata kuliner *kayak Pak Bondan gitu deh :D*. Nah Oppa bakal nyicipin makanan lezat yang ada di tiap restoran. Kangin Oppa yang sudah bergabung lagi dengan Super Junior setelah mengikuti wamil ini tengah berdiet. Menu diet seperti yang pernah Oppa kirim melalui tweet di akun pribadinya yaitu Dada Ayam, Salmon, Sayuran rebus dan Jeruk *Oppa fighting!

4.       Shindong
Shindong Oppa adalah member Super Junior yang memiliki tubuh yang agak berisi dibandingkan dengan member yang lain. Eits tapi jangan salah, Oppa kita ini tubuhnya lentur banget dan menjadikannya sebagai salah satu Main Dance dan ikut membuat koreografi untuk Super Junior. Osam Bulgogi adalah makanan favoritnya. Menu ini terdiri dari potongan daging sapi yang dipanggang dengan kecap, minyak wijen, bawang putih, bawang bombai dan lada hitam. *mantap

5.       Sungmin
Sungmin Oppa ini kebalikan dari Yesung Oppa. Dia tipe yang tidak pemilih kalo soal makanan. Oppa lebih suka mengikuti selera teman-temannya. Sungmin oppa mengaku suka Hamburger dan Bubble Milk Tea.

6.       Eunhyuk
Nah si monyet paling cakep abad 21 yang jago dance ini pasti udah pada tahu ya suka apaan? Hehe, iya pisang. Selain itu Oppa juga sangat suka susu strawberry dan memilih sup dengan saos kimchi pedas asam sebagai makanan favoritnya.

7.       Donghae
Donghae Oppa adalah anggota Super Junior yang sangat memperhatikan bentuk dan kesehatan tubuhnya readers. Makanan sehat dan seimbang adalah makanan yang oppa santap meskipun kadang ada yang rasanya gak enak. Makanan favorit Oppa ini adalah Chicken Dorintang, Kimchi, Seafood, Kue Pokapoka Chip dan Susu.

8.       Siwon
Pasti udah ketahuan ya kalo Oppa yang ini nih sukanya apaan. Siwon Oppa punya selera makan ala barat. Waffle dan Kopi Espresso jadi kesukaannya *keliatan kan baratnya :D*
Oppa juga suka Pajeon Scallion Pancake dan gorengan khas Korea yang berisi ubi dan cumi-cumi yang digoreng pakai tepung dan dicampur sayuran.

9.       Ryeowook
Sebagai member yang sangat suka masak dan mencoba resep baru untuk dimakan oleh para member yang lain, gak heran ya kalo Ryeowook Oppa di juluki Eomma-nya SuJu. Dalam menu makanannya harus ada menu pembuka, utama dan penutup. Dan makanan favorit pemilik suara indah ini adalah Nasi Goreng, Kimchi, Coklat dan Es Krim.

10.   Kyuhyun

Kalo member yang satu ini jangan ditanya deh readers. Magnae Super Junior ini bakal ngabisin makanannya tanpa ada sisa. Tapi Oppa paling gak suka ama sayur-sayuran. Mengenai makanan favoritnya, Kyuhyun oppa suka Seafood dan Jajangmeon J
* Meninggalnya Ayah Donghae> 8 Agustus 2006

Ini adalah kejadian yang membuat Donghae sangat terpukul dan ia mengalami tekanan berat. Ayah Donghae meninggal karena penyakit kanker.
"Bagiku ayah sudah seperti temanku sendiri, saya  merasa sangat menderita," kata Donghae. Sampai sekarang, Donghae pasti akan merasa sedih saat memperoleh penghargaan karena ia akan mengingat ayahnya yang meninggal. Perlu diketahui, saat ayahnya meninggal Donghae tidak mengetahui kejadian itu. Ayahnya menyembunyikan penyakit yang dideritanya dari Donghae, anak yang paling disayanginya itu. Dan saat mendapatkan gaji pertamanya menjadi training suju, ia berencana untuk pulang ke kampung halamannya untuk mengunjungi keluarganya sekaligus memberi gaji pertamanya. Ternyata dia mendapat berita yang mengharukan setelah sampai di kampungnya, Ayah yang sangat dia cintai telah tiada.

*Kecelakaan yang Menimpa Heechul> 10 Agustus 2006
   
Heechul mengalami kecelakaan setelah mengikuti acara pemakaman ayah Donghae di Mokpo. Heechul saat itu bergegas pulang ke Seoul untuk mengikuti syuting acara Rainbow Romance. Dalam perjalanan pulang, mobil yang dibawa Heechul tiba-tiba mengalami masalah ban. Mobil ini pun berada di luar kendali dan akhirnya menabrak pembatas jalan. Kecelakaan ini membuat tulang paha dan pergelangan kaki Heechul patah. Menurut keterangan dokter, dia harus beristirahat selama 12 minggu. (dan karena kejadian kecelakaan inilah maka Heechul oppa wajib militernya ditempatkan pada Pelayanan Masyarakat dan tidak terjun langsung ke lapangan militer).

*Kecelakaan yang Menimpa Kyuhyun, Leeteuk, Eunhyuk dan Shindong> 19 April 2007
 
Tanggal 12 April 2007 sekitar pukul 00.20, keempat personil Super Junior yaitu Kyuhyun, Leeteuk, Eunhyuk dan Shindong pulang bersama dua karyawan perusahaan dengan mobil yang telah disediakan untuk mereka. Di perjalanan pulang, ban mobil mereka tiba-tiba pecah hingga akhirnya mobil itu kehilangan kendali dan terbalik di jalan raya. Setelah kecelakaan itu, keenam orang tersebut segera dilarikan ke rumah sakit. Kyuhyunlah yang mengalami luka paling serius. Dia harus di ronsen CT di ruang ICU. Paru-parunya tertusuk lempengan besi mobil sehingga ia koma beberapa lama. Sedangkan Leeteuk sendiri mengalami luka parah di punggung dan kepala, ia menerima lebih dari 160 jahitan.

*Kyuhyun Keluar Rumah Sakit> 9 Juli 2007

Saking parahnya kecelakaan yang menimpa Kyuhyun pihak rumah sakit harus menyelipkan selang di dadanya, supaya Kyuhyun bisa bernafas. Kyuhyun bercerita bahwa saat kecelakaan itu ia melihat kilasan masa lalunya, dari ia kecil sampai Kyuhyun yang sekarang. Hal itu seolah-olah dia akan menghadapi maut. Untung saja Eunhyuk yang waktu itu ada disebelahnya yang tidak mengalami luka serius segera menggenggam tangan Kyuhyun, sehingga Kyuhyun dapat bertahan. Saat di rumah sakit, Heechul sering sekali menjenguk Kyuhyun, begitu pula member yang lain. Yesung bahkan berjanji jika Kyuhyun sembuh ia akan melakukan apapun yang Kyuhyun minta karena Yesung telah menganggap Kyuhyun sebagai adiknya. Kyuhyun keluar rumah sakit pada tanggal 9 April 2007, sekitar 3 bulan setelah kecelakaan itu. Kyuhyun comeback dengan album Don't Don, namun ia mendapat sedikit part karena kondisi tubuhnya yang tak memungkinkan. Ia bahkan masih terlihat pucat saat di Don't Don. Dan saat ikut dalam variety show "Strong Heart" Kyuhyun bercerita tentang insiden kecelakaan yang menimpanya.

*Operasi Pengambilan Lempangan Besi di Paha Heechul> 18 Juni 2008

Kecelakaan 2006 silam setelah menghadiri pemakaman ayah Donghae itu masih meninggalkan bekas bagi Heechul. Tanggal 18 Juni sore, Heechul mengalami operasi pengangkatan lempengan besi di kakinya. Lempengan besi ini telah ditanam selama 2 tahun di kaki Heechul. Berdasarkan hasil diagnosa medis, setelah pengangkatan lempengan besi, Heechul masih harus menjalani masa penyembuhan selama satu bulan untuk memastikan apakah dia masih bisa kembali beraktivitas secara normal. Oleh karena itu juga selama di EHB Heechul tidak pernah mencoba eksperimen yang erat seperti lari, melompat dan sejenisnya.

*Yesung Terjatuh dari Atas Panggung> 8 Agustus 2008

Yesung terjatuh dari atas panggung ketika melakukan syuting acara Music Bank. Pukul 5.20 sore, Yesung mengikuti syuting acara KBS Music Bank. Ketika sedang recording, tanpa sengaja kaki Yesung terbelit kabel listrik. Dia pun terjatuh dari atas panggung dengan ketinggian 1,5 meter. Karena terjatuh dengan cukup keras, Yesung tampak menahan rasa sakit di bagian pinggang dan lehernya. Beruntung, hasil diagnosa dokter menyataan bahwa Yesung tidak mengalami cedera yang cukup parah.

*Heechul Kena Lempar Papan saat SS3 Shanghai

Kim Heechul terluka setelah dilempar sesuatu saat SS3. Account Fan mengungkapkan seorang penggemar telah ceroboh melemparkan sesuatu yang sepertinya papan ke arah Heechul hingga ia terluka dan berdarah. Benda yang terlihat seperti papan itu jelas-jelas mengenai Heechul, ia tiba-tiba berhenti perfom dan berjalan kebelakang panggung dan dibawa ke kamar hotelnya untuk beristirahat. Kelihatannya fans harus lebih berhati-hati dalam bertindak, tidak hanya menjaga diri mereka sendiri saat ramainya sebuah konser tapi juga menjaga tindakan mereka agar membuat para idolanya tetap nyaman dan aman. Namun fans itu tak sengaja, mungkin karena terlalu excited sehingga tanpa sengaja ia mengayunkan papan dan mengenai Heechul. Setelah peristiwa itu Heechul sempat murung dalam beberapa hari dan ia tidak mengupdate twitter seperti biasanya (itu masa-masa Kim Heechul sangat aktif di twitter) sehingga membuat fans khawatir akan keadaannya.

*Leeteuk Masuk Rumah Sakit> 8 Mei 2011

Leeteuk pada sekitar awal Mei 2011 masuk rumah sakit karena kelelahan. Namun karena ia takut fansnya akan khawatir ia pada pagi hari tanggal 8 Mei mencoba menjelaskan lewat twitter. Saat itu Super Junior telah menyelesaikan konser mereka di Vietnam sebelum kembali ke Korea pada tanggal 8. Setelah mengalami kelelahan yang parah, Leeteuk dibawa ke rumah sakit. Dia sedang menerima IV Treatment dan mendapatkan jumlah waktu istirahat yang cukup. Melalui Star Nes, perwakilan SM Entertainment menyatakan, "Leeteuk tinggal di rumah sakit untuk kesembuhannya. Tidak ada lagi yang salah, dia akan istirahat dan kembali ke asrama untuk beristirahat."

*Meninggalnya Nenek Siwon> 8 Januari 2012
 
Siwon kehilangan neneknya, sebelumnya waktu itu sekitar tahun 2011an Siwon kehilangan neneknya dari pihak ibu. Oppa sangat menyayangi neneknya tersebut. Dia meminta agar semua orang mendoakan neneknya. Setelah itu Siwon mendapat banyak ucapan duka cita. Untuk berterima kasih dan membalas kebaikan serta perhatian fans, Siwon menulis tweet, "Terima kasih atas doa dan dukungan kalian. Aku tidak tahu apa yang akan kulakukan jika kalian semua tidak bersamaku, ELF. Terima kasih lagi, selamat malam."

*Meninggalnya Nenek Ryeowook> Akhir tahun 2010

Juni 2010, Ryeowook menyebutkan di fancafenya kalau neneknya memiliki kanker paru-paru. Dan ia hanya memiliki waktu enam bulan untuk hidup, fans menunjukkan harapannya untuk nenek Ryeowook. Mereka membawakan sebuah pesan ke acara fansign Kyochon di Shanghai yang dibaca, "nenekmu akan baik kembali. Jangan khawatir ^^ Fighting!!!"
Tapi sayang, saat Gayo Daejun akhir tahun tepatnya 30 Desember 2010, Ryeowook tiba-tiba menulis di fancafenya, " Hari demi hari untuk nenekku yang telah meninggal dunia, masih belum ada yang saya bisa lakukan.. saya sangat meminta maaf."
Pada 3 Januari, Heechul mengungkapkan di Younstreet bahwa "Selama Gayo Daejun, Ryeowook kami berada dalam insiden menyedihkan. Neneknya meninggal dunia. Namun dia bersikeras menyelesaikan performancenya, dia sangat kuat. Ini membuat saya memikirkan nenek dan kakek saya. Sekarang marilah mendengarkan lagu Ryeowook One Fine Spring Day."

*Eunhyuk Jatuh Saat Hand Stand Mr. Simple> 21 Agustus 2011

Tanggal 21 Agustus, di SBS INkigayo, Super Junior menang dengan mendapat tempat pertama dari lagu terbaru mereka, "Mr. Simple". Meskipun Super Junior mendapat tempat pertama, tapi Eunhyuk menunjukkan ekspresi serius di wajahnya yang membuat penggemar khawatir padanya. Tapi pada akhirnya, Eunhyuk sedikit tersenyum setelah Donghae melakukan tanda V ke kamera. Ternyata setelah di selidiki, dan menurut pengakuan dari beberapa fans, Eunhyuk jatuh saat melakukan handstand recording Mr. Simple. Dia terjatuh karena lantai licin. Itu membuat tangan Eunhyuk cedera dan ia tak bisa melakukan handstand. Saat ia dance pun terasa kaku, sepertinya ia masih kesakitan.

Suka-Duka Super Junior

Posted by Unknown
Komedo bisa sangat menyebalkan bagi kaum hawa. Bagaimana tidak? Selain membuat hidung dan wajah menjadi kasar, juga bisa menjadi penyebab timbulnya jerawat. Saat menggunakan make up pun menjadikan semakin terlihatnya ‘landak’ di hidung kita. Untuk itu diperlukan cara alami untuk mengatasinya. Kenapa cara alami min? Karena ternyata ada loh cara alami untuk menghilangkan komedo dengan menggunakan bahan yang murah dan menyehatkan kulit. Diantaranya adalah madu dan baking soda, guys J


Baking soda adalah salah satu jenis bahan yang memang bisa membantu meregenerasi kulit dan mengangkat sel kulit mati termasuk komedo. Baking soda adalah salah satu bahan yang bisa membuat wajah lebih bersih berkilau. Sedangkan madu, merupakan bahan alami yang mengandung anti bakteri dan pelembab alami di kulit. Madu juga bisa membantu mengangkat kotoran secara mendalam sembari memberi nutrisi untuk kulit.
Tapi, gimana cara memadukannya min? Tenang, ini dia langkah-langkahnya guys J

1.       Campur 1sdm madu dengan 2sdm baking soda. Aduk rata hingga menjadi pasta yang lengket.
2.       Jangan lupa seka wajah dengan air hangat, agar wajah bersih dan membuka pori sehingga komedo akan lebih mudah terangkat.
3.       Oles pasta tersebut pada area wajah yang di inginkan, terutama daerah T, pipi bawah kantung mata, bawah bibi yang kerap mengandung komedo. Biarkan 30-40 menit.
4.       Setelah itu, bersihkan wajah dengan handuk hangat untuk menghapus masker. Ulangi sampai wajah bersih dan masker pasta tadi benar-benar terangkat.
5.       Bilas dengan air dingin biasa untuk meringkas pori.
Sebaiknya hal ini dilakukan malam hari sebelum kita tidur. Sehingga saat kita tidur, kulit juga bisa ikut beristirahat.

Selesai. Dapatkan kulit bersih, berkilau dan bebas komedo dengan tips di atas. Selamat mencoba Ladies ^^


(berbagai sumber)
Gak cuma punya tampang ganteng, 10 namja idol K-Pop ini ternyata juga jago nyanyi apalagi dengan nada tinggi loh. Penasaran? Yauda yuk, cekidot!
1.       Soohyun U-KISS
Leader boyband yang satu ini punya suara yang istimewa banget. Sebagai vokalis utama ia membuktikan bahwa dirinya mampu meraih nada tinggi. Nah dengerin aja nada tingginya di lagu Forbidden Love guys :D

2.       Woohyun Infinite *
Walaupun Sunggyu juga menjadi vokalis utama Infinite, tapi Woohyun di anggap memiliki materi suara yang lebih baik loh. Suara tebal hebatnya mampu mencapai nada tinggi dan membuktikan bahwa ia juga layak menjadi vokalis utama di grupnya. {sip dah}

3.       Daehyun B.A.P *
Ia merupakan bagian dari boyband pendatang baru yang cukup istimewa. Punya bakat bermusik yang luas dan juga merupakan darah mudanya B.A.P, Daehyun juga cukup menonjol karena kemampuan suaranya yang mencapai nada tinggi di usia yang masih terbilang muda, 20 tahun. {keren bang :D}

4.       Changmin TVXQ
Maknae boyband TVXQ ini bisa dibilang penyanyi yang bisa mencapai nada tinggi dengan baik dan stabil, guys. Berbanding lurus dengan tinggi tubuhnya, ia juga memiliki range vocal yang luar biasa tinggi dan keren. Lengkingan suaranya pun mampu membius pendengar musiknya. {saya terbius hihi}

5.       Kyuhyun Super Junior *
Sebagai salah satu vokalis utama dan juga merangkap sebagai maknae SuJu ini, ia dikenal dengan suara tebalnya. Ia mampu meraih suara rendah dan tinggi dengan sama baik dan memukaunya. Hebatnya lagi guys, Kyuhyun selalu bernyanyi dengan tenang meskipun sedang melantunkan lagu dengan nada tinggi. {setenang wajahnya jugaaa :p }

6.       G.O MBLAQ
G.O MBLAQ membuktikan bahwa suaranya juga tidak kalah garangnya dengan image boybandnya. Ia mampu meraih nada-nada tinggi dengan baik dalam lagu This is War. {daebak}

7.       Jonghyun SHINee
Sepertinya Jonghyun akan mengikuti jejak sunbaenya, Changmin. Kemampuannya mencapai nada tinggi nan panjang namun tetap stabil. Salah satunya dalam lagu Hot Times dimana ia juga bergabung di dalamnya. {bang, ajarin ana jugaaa}

8.       Yesung Super Junior
Ia juga termasuk vokalis utama SuJu selain Kyuhyun. Berbeda dengan dongsaengnya, Yesung memiliki suara yang serak nan mempesona. Dalam lagu Sorry-sorry Answer ia menampilkan kemampuan luar biasa dalam meraih nada tinggi. Ia juga di anggap mampu memberi jiwa dalam setiap lagu yang tak semua penyanyi dapat melakukannya. {salut deh ama bang Yesung J}

9.       Daesung Big Bang
Boyband Big Bang memang penuh dengan member berbakat. Tapi dalam hal vocal, sepertinya member lain harus mengalah dengan Daesung. Ia memiliki suara lambah yang mampu meraih nada tinggi. Dengarkan aja aksinya dalam lagu Fantastic Baby. J 

10.   Yoseob B2ST *
Dengan wajah imut dan cutenya saja sudah membuatnya luar biasa. Apalagi dengan ditambah kemampuannya sebagai vokalis utama. Kemampuannya bernyanyi dan mampu meraih nada tinggi sangatlah hebat. Bahkan saat tampil live pun, Yoseob selalu memamerkan nada tingginya dan membuat fans histeris. {apalagi mimin wkwk}

[dari berbagai sumber]


NB: tanda (*) artinya biasnya mimin :D

* Leeteuk (Jungsoo Park) - Miryang Park
Marga Park merupakan marga terbesar kedua klan keluarga di Korea. Maksudnya, jangan tanya berapa banyak petani dan budak palsu silsilah mereka kembali kemudian ketika Jepang menjajah Korea. Sudahlah, jika Leeteuk benar-benar merupakan bagian dari marga ini, dia seorang cucu yang amat sangat hebat-hebat dari Hyeogeose Silla. Jadi, ia memiliki 1/1000000000 tetesan darah dari kerajaan. Micky Yoochun juga berasal dari keluarga ini.

* Kim Heechul, Yesung (Kim Jongwoon), dan Kibum (Kim Kibum) - Gimhae Kim
Ada begitu banyak Gimhae Kim. Didirikan oleh Raja Kim Suro, pendiri dan raja pertama Geumgwan Gaya, salah satu negara kota yang membentuk Konfederasi Gaya (sebuah kerajaan kuno yang pernah ada di bagian tenggara semenanjung Korea), ini adalah marga keluarga terbesar di Korea. Anyway, ini membuktikan bahwa ketiga orang ini memiliki beberapa darah eksotis di dalamnya, Raja Kim Suro menikah dengan seorang putri India dari Ayahnya.

* Eunhyuk (Lee Hyukjae), Sungmin (Lee Sungmin) dan Donghae (Lee Donghae) - Jeonju Lee - (keluarga kerajaan)
Marga Lee anggota Super Junior  berasal dari keluarga kerajaan terakhir Korea. Eunhyuk satu-satunya yang diyakini milik marga Lee Jeonju dan keturunan Pangeran Hyoryeong yang cerdas religius yang merupakan kakak dari Raja Sejong (yang bisa menjelaskan mengapa Eunhyuk pintar dan religius?). Hal ini tidak begitu yakin untuk member lainnya yang bermarga Lee. Banyak orang yang mengaku bahwa mereka adalah bagian dari marga ini benar-benar tidak memiliki setetes darah kerajaan di dalamnya.

* Kyuhyun (Cho Kyuhyun) - 
Changnyeong ChoFamous scholars and Korean Nationalist banyak berasal dari marga Cho ini. Marga pertama Korea yang pernah menggunakan nama terakhir "Cho" yang sebenarnya diberikan kepada nenek moyang klan oleh seorang raja Silla. Beberapa dari klan Cho Changnyeong mengklaim bahwa mereka terkait dengan Ratu Seon Duk, tapi sebenarnya nenek moyang marga adalah putra tiri Raja Jinpyeong (ayah Ratu Seon Duk).

* Siwon (Choi Siwon) - Jeonju Choi 
Tidak untuk membingungkan kalian, tetapi keluarganya tidak sama dengan keluarga Lee Jeonju. Kedua keluarga ini mungkin sudah didirikan di daerah yang sama atau sesuatu, tetapi mereka tidak memiliki marga yang sama. Anyway, Siwon milik salah satu klan keluarga tertua di Korea dan dia harus bangga dengan itu.

* Shindong (Shin Donghee) - Pyeongsan ShonUm
Well, dia adalah keturunan seorang jenderal yang membantu Kaisar Wang Gun membangun Dinasti Goryeo. Marga ini sebenarnya dari Korea Utara. 

Mengidentifikasi klan keluarga ini tidak sepenting dulu, meskipun orang masih membutuhkannya untuk sebuah kebanggaan terkini abad ke-21 dan semua hal ini hanya untuk bersenang-senang


Menyikat gigi adalah rutinitas yang wajib dilakukan setiap hari untuk menjaga kebersihan mulut. Tetapi ternyata menyikat gigi tak melulu urusan menggosok dan berkumur saja loh.
Menyikat Gigi



Timothy Chase, seorang dokter gigi dari New York mengungkapkan ada 5 kesalahan menyikat gigi yang umum dilakukan orang di seluruh dunia tanpa sadar. Apa saja? Yuk simak penjelasannya seperti yang dilansir oleh goodhousekeeping.com :

1.       Menggunakan Sikat Gigi yang Salah
Kebanyakan sikat gigi hadir dalam 4 kelembutan: hard, medium, soft dan extra soft. Pilih sikat gigi soft atau extra soft karena lebih fleksibel dan mampu menjangkau sudut-sudut kecil sekalipun.

2.       Menggunakan Sikat Gigi Terlalu Lama
Ganti sikat gigi minimal 3 bulan sekali. Jika lupa kapan terakhir mengganti, perhatikan ujung sikatnya. Jika berubah bentuk dan bulu sikatnya tak beraturan, segera ganti sikat gigi Anda.

3.       Menyikat Gigi ke Arah Samping
Cara yang benar dalam menyikat gigi adalah dengan gerakan memutar. Hindari menyikat gigi kearah samping dengan kuat karena dapat merusak enamel gigi.

4.       Menggunakan Pasta Gigi Pemutih
Pada dasarnya, warna alami gigi bukanlah putih bersih seperti warna susu. “Sekalipun menggunakan pasta gigi pemutih, hasilnya tidak akan maksimal.” ujar Chase. Selain itu, idealnya gunakan pasta gigi sebesar biji kacang.

5.       Tidak Membersihkan Lidah
Ada banyak bakteri yang bersarang di lidah yang menyebabkan bau mulut tak sedap dan pembusukan gigi. Saat menyikat gigi, jangan lupa juga untuk menggosok lembut permukaan lidah kea rah berlawanan untuk membersihkan bakteri.

Gigi merupakan bagian yang cukup vital pada tubuh manusia. Memiliki gigi yang sehat dan kuat perlu dilakukan perawatan secara benar, guys. Kalau sudah, tunjukkanlah gigimu dan tersenyumlah J


(berbagai sumber)
Sabtu, 09 Agustus 2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebenaran dalam filsafat adalah lawan dari kekhilafan, kekeliruan, atau khayalan. Kebenaran adalah soal hubungan antara pengetahuan dan apa yang menjadi objeknya, konsep kebenaran epistemologi terkait erat dengan sebuah pernyataan, kebenaran adalah bersifat semantik, sehingga kebenaran itu ada pada proposisi, bukan pada sintaksis.
Perbedaan landasan ontologik menyebabkan perbedaan dalam menentukan metode yang dipilih dalam upaya memperoleh pengetahuan. Pengetahuan merupakan daerah persinggungan antara yang benar dan yang dipercaya. Pengetahuan diperoleh dari akal sehat, yaitu melalui pengalaman secara tidak sengaja yang bersifat sporadik dan kebetulan sehingga cenderung bersifat kebiasaan dan pengulangan, pengetahuan yang demikian cenderung bersifat tidak jelas dan karenanya merupakan pengetahuan yang tidak teruji.
Ilmu pengetahuan (sains) diperoleh berdasarkan analisis dengan langkah-langkah yang sistematis (metode ilmiah) menggunakan nalar yang logis. Untuk memperoleh ilmu pengetahauan, dibutuhkan adanya metode ilmiah yang menggabungkan cara berpikir deduktif dan induktif sehingga menjadi jembatan penghubung antara penjelasan teoretis dengan pembuktian yang dilakukan secara empiris. Ilmu, menyusun pengetahuan dengan konsisten dan kumulatif, sedangkan secara empiris, ilmu memisahkan pengetahuan yang sesuai dengan fakta dari yang tidak, sehingga melalui metode ilmiah, berbagai penjelasan teoretis dapat diuji, apakah sesuai dengan kenyataan empiris atau tidak.
Kebenaran pengetahuan yang dilihat dari kesesuaian antara fakta yang ada, dengan putusan-putusan lain yang telah diakui kebenarannya dan tergantung kepada berfaedah tidaknya teori tersebut bagi kehidupan manusia. Jika seseorang ingin membuktikan kebenaran suatu pengetahuan, maka cara, sikap, dan sarana yang digunakan untuk membangun pengetahuan tersebuat harus benar.
Apa yang diyakini atas dasar pemikiran mungkin saja tidak benar karena ada sesuatu di dalam nalar kita yang salah. Demikian pula apa yang kita yakini karena apa yang kita amati belum tentu benar karena penglihatan kita mungkin saja mengalami penyimpangan, itulah sebabnya pengetahuan selalu tunbuh dan berkembang. Untuk dapat membuktikan suatu pengetahuan bernilai benar, maka seseorang harus menganalisis terlebih dahulu sikap, cara dan sarana yang digunakan dalam rangka membangun suatu pengetahuan. Seseorang yang memperoleh pengetahuan melalui pngalaman indera tentu akan berbeda cara pembuktiannya dengan seseorang yang bertitik tumpu pada akan atau rasio, intuisi, otoritas, keyakinan dan atau wahyu. Pada umumnya, orang yang memperoleh pengetahuan bukan melalui pengalaman inderan biasanya diawali oleh keraguan dan ketidakpercayaan terhadap segala sesuatu sehingga semua harus diragukan, seperti yang dilakukan oleh faham skeptisme yang ekstrem di bawah pengaruh Pyrrho.

1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan kebenaran?
2. Apa sajakah sifat-sifat kebenaran itu?
3. Bagaimana kebenaran dan tingkatannya?
4. Apa yang dimaksud dengan rasionalisme dan empirisme?
5. Apa saja teori kebenaran itu?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi tentang kebenaran.
2. Untuk mengetahui berbagi sifat dari kebenaran.
3. Untuk mengetahui berbagai kebenaran dan tingkatannya
4. Untuk mengetahui tentang rasionalisme dan empirisme.
5. Untuk menjelaskan berbagai teori tentang kebenaran.


1.4 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari tugas ini ada dua hal yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. Manfaat teoritis yang diharapkan adalah memperkaya kajian ilmu tentang pengantar filsafat ilmu terutama mengenai teori kebenaran. Secara manfaat praktis adalah unutk membagi pemahaman kepada pembaca tentang teori kebenaran.




BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Kebenaran
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia yang ditulis oleh Purwadarminta ditemukan arti kebenaran, yakni:
a.              Keadaan (hal dan sebagainya) yang benar (cocok dengan hal atau keadaan yang sesungguhnya).
b.             Sesuatu yang benar (sungguh-sungguh ada, betul-betul demikian halnya dan sebagainya).
c.              Kejujuran atau kelurusan hati.
d.             Selalu izin; perkenanan.
Sedangkan kebenaran pengetahuan dapat diartikan sebagai persesuaian antara pengetahuan dengan objeknya. Yang terpenting untuk diketahui adalah bahwa persesuaian yang dimaksud sebagai kebenaran adalah merupakan pengertian kebenaran yang immanen yakni kebenaran yang tetap tingal didalam jiwa dalam kata lain adalah keyakinan. 
Menurut Endang Saifuddin Anshari dalam bukunya Ilmu, Filsafat dan Agama menulis bahwa agama dapat diibaratkan sebagi suatu gedung besar perpustakaan kebenaran.
Di dalam pembicaraan mengenai "kepercayaan" dapat disimpulkan bahwa sumber kebenaran adalah Tuhan. Manusia tidak dapat hidup dengan benar hanya dengan kebenaran- kebnaran pengetahuan, ilmu dan filsafat, tanpa kebenaran agama.  

2.2 Sifat-sifat Kebenaran
Menurut Abbas Hamami Mintaredja (1983) kata ‘kebenaran’ dapat digunakan sebagai suatu kata benda yang konkret maupun abstrak. Jika subjek hendak menuturkan kebenaran artinya proposisi yang benar. Proposisi maksudnya makna yang dikandung dalam suatu pernyataan atau statement. Hal yang demikian karena kebenaran tidak dapat begitu saja terlepas dari kualitas, sifat, hubungan dan nilai itu sendiri.
Berbagai kebenaran dalam Tim Dosen Filsafat Ilmu Fakultas Filsafat UGM Yogyakarta (1996) dibedakan menjadi tiga hal, yakni sebagai berikut:
Kebenaran yang pertama berkaitan dengan kualitas pengetahuan. Artinya ialah bahwa setiap pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang yang mengetahui suatu objek ditilik dari jenis pengetahuan yang dibangun. Maksudnya pengetahuan itu meliputi: pengetahuan biasa, pengetahuan ilmiah, pengetahuan filsafat, dan pengetahuan agama.
Kebenaran pengetahuan yang kedua berkaitan dengan sifat atau karakteristik dari bagaimana cara atau dengan alat apakah seseorang membangun pengetahuannya itu. Apakah membangunnya dengan penginderaan atau akal pikirnya, atau rasio, intuisi, atau keyakinan.
Kebenaran pengetahuan yang ketiga adalah nilai kebenaran pengetahuan yang dikaitkan atas ketergantungan terjadinya pengetahuan itu. Artinya bagaimana relasi atau hubungan antar subjek dan objek, manakah yang lebih dominan untuk membangun pengetahuan, subjekkah atau objek.[1]  

2.3 Kebenaran dan Tingkatannya
Kebenaran intelektual yang ada pada ilmu bukanlah suatu efek dari keterlibatan ilmu dengan bidang-bidang kehidupan. Kebenaran merupakan ciri asli dari ilmu itu sendiri. Ada 2 pengertian kebenaran, yaitu kebenaran yang berarti nyata-nyata terjadi di satu pihak, dan kebenaran dalam arti lawan dari keburukan (ketidakbenaran) (Syafi’i dalam Mawardi). Poedjawiyatna (dikutip oleh Mawardi) mengatakan bahwa persesuaian antara pengatahuan dan obyeknya itulah yang disebut kebenaran. Artinya pengetahuan itu harus yang dengan aspek obyek yang diketahui. Jadi pengetahuan benar adalah pengetahuan obyektif.
Berdasarkan scope potensi subjek, maka susunan tingkatan kebenaran itu menjadi :
1.             Tingkatan kebenaran indera adalah tingakatan yang paling sederhana dan pertama yang dialami manusia.
2.             Tingkatan ilmiah, pengalaman-pengalaman yang didasarkan disamping melalui indera, diolah pula dengan rasio.
3.             Tingkatan filosofis, rasio dan pikir murni, renungan yang mendalam mengolah kebenaran itu semakin tinggi nilainya.
4.             Tingkatan religius, kebenaran mutlak yang bersumber dari Tuhan yang Maha Esa dan dihayati oleh kepribadian dengan integritas dengan iman dan kepercayaan.
Keempat tingkat kebenaran ini berbeda-beda wujud, sifat dan kualitasnya bahkan juga proses dan cara terjadinya, disamping potensi subyek yang menyadarinya. Potensi subyek yang dimaksud disini ialah aspek kepribadian yang menangkap kebenarana itu. Misalnya pada tingkat kebenaran indera, potensi subyek yang menangkapnya ialah panca indera.
Semua orang yang berhasrat untuk mencintai kebenaran, bertindak sesuai dengan kebenaran. Kebenaran adalah suatu nilai utama di dalam kehidupan manusia sebagai nilai-nilai yang menjadi fungsi rohani manusia. Artinya sifat manusiawi atau martabat kemanusiaan (human dignity) selalu berusaha “memeluk” suatu kebenaran.
Kebenaran sebagai ruang lingkup dan obyek pikir manusia sudah lama menjadi penyelidikan manusia. Manusia sepanjang sejarah kebudayaannya menyelidiki secara terus menerus apakah hakekat kebenaran itu?
Jika manusia mengerti dan memahami kebenaran, sifat asasinya terdorong pula untuk melaksanakan kebenaran itu. Sebaliknya pengetahuan dan pemahaman tentang kebenaran, tanpa melaksanakan kebenaran tersebut manusia akan mengalami pertentangan batin, konflik spikologis. Menurut para ahli filsafat itu bertingkat-tingkat bahkan tingkat-tingkat tersebut bersifat hirarkhis. Kebenaran yang satu di bawah kebenaran yang lain tingkatan kualitasnya .


2.4 Rasionalisme dan Empirisme
                Yang dimaksud kebenaran ilmiah adalah suatu pengetahuan yang jelas dan pasti kebenarannya menurut norma-norma keilmuan. Adapun kebenaran yang pasti adalah mengenai suatu objek materi, yang diperoleh menurut objek forma, metode dan sistem tertentu. Karena itu, kebenaran ilmiah cenderung bersifat objektif, tidak subjektif. Artinya, terkandung di dalamnya sejumlah pengetahuan menurut sudut pandang yang berbeda-beda, tetapi saling bersesuaian. Dengan demikian, dapat dipastikan ia akan tahan terhadap verifikasi baik yang empirik maupun yang rasional. Hal ini wajar, karena sudut pandang, metode dan sistem yang dipakai juga bersumber dari pengalaman maupun akal pikiran.
                Dalam epistemologi, masalah kebenaran dibahas secara khusus. Adanya kebenaran akan selalu dihubungkan dengan pengetahuan manusia (subjek yang mengetahui) mengenai objek. Jadi, kebenaran itu ada pada sejauh mana subjek mempunyai pengetahuan mengenai objek. Sedangkan pengetahuan berasal mula dari banyak sumber. Sumber-sumber itu kemudian sekaligus berfungsi sebagai ukuran kebenaran.
                Dari sekian banyak sumber, ‘rasio’ dan ‘pengalaman indriawi’ merupakan sebagai sumber utama sekaligus sebagai ukuran kebenaran dalam ilmu pengetahuan. Sumber rasio lebih bersangkutan dengan objek-objek umum, abstrak dan non-fisis, sedangkan sumber pengalaman lebih bersangkutan dengan objek-objek khusus, konkret dan fisis. Kedua sumber itu di dalam filsafat dikenal dengan ‘rasionalisme’ dan ‘empirisme’.
                Rasionalisme dipelopori oleh Rene Descartes (1596-1650), filosof dari Perancis. Dengan sikap keragu-raguannya terhadap segala sesuatu, termasuk dirinya sendiri, ia mencoba mencari kebenaran yang jelas, tegas dan pasti, dan kebenaran itu ada pada ide yang disebut idea innate (ide bawaan, terang benderang), yang hanya dapat ditangkap oleh akal-pikiran. Dengan kegiatan berpikir inilah Descartes menemukan sesuatu yang pasti, jelas dan tegas yaitu keberadaan diri sendiri. Hal itu terkenal dengan ungkapannya ‘cogito ergo sum’, yang dalam bahasa Inggris diartikan sebagai ‘I think therefore I am’ (saya berpikir, maka saya ada). Pada prinsip dasar yang demikian inilah dia berpikiran bahwa semua kebenaran dapat dikenal karena adanya kejelasan dan kepastian yang dihasilkan oleh kemampuan berpikir itu sendiri. Jadi apapun yang dapat digambarkan secara jelas, tegas dan pasti oleh pikiran adalah benar. Karena itulah ia berpendapat bahwa segala sesuatu yang disaksikan oleh pengalaman indriawi mengandung kesesatan.
                Empirisme dipelopori oleh John Locke (1632-1704), salah seorang pengagum Descartes dari Inggris. Teteapi, ia tidak menyetujui pendapatnya. Menurut Locke, pada mulanya rasio manusia itu bagaikan ‘tabula rasa’ (as a white paper), seperti kertas atau lilin putih bersih dan licin. Adapun seluruh isinya yang kemudian membentuk ide itu berasal dari pengalaman indriawi. Pancaindera menangkap data-data dan lalu tergambar di dalam rasio. Semakin aktif penginderaan, maka semakin banyak data yang tergambar sehingga menjadi suatu ide yang rumit, detail dan jelas. Dikatakan selanjutnya bahwa ada dua macam jenis pengalaman, yaitu pengalaman lahir atau sensation dan pengalaman batin atau reflection. Kedua sumber pengalaman ini menghasilkan ide-ide tunggal atau simple ideas (Rasionalisme dan Empirisme, lihat K. Bertens: 1976).
                  Jika disimpulkan dan dievaluasi, sebenarnya kedua sumber kebenaran itu mengandung kelemahan-kelemahan. Sumber rasio, sering tidak cocok dengan keadaaan konkret dan praktis. Maksudnya banyak hal yang rasional, tetapi tidak sesuai dengan kenyataan konkret. Ide itu sendiri adalah bukan benda objektif, dan ternyata ide itu mengalami perubahan. Kemampuan pikiran dalam mengideakan objek, sering terjebak ke dalam analogi yang tidak realistic. Begitu pula sumber pengalaman, karena sifatnya yang terlalu subjektif dan relatif, maka lemah untuk dipakai sebagai dasar kebenaran. Lebih dari itu, banyak pengalaman indera yang menyesatkan karena keterbatasan kemampuan pancaindera dalam memahami objek. Penginderaan hanya mampu menangkap bagian tertentu dari objek, sehingga mudah terjebak pada ‘generalisasi’.
                Dari sumber-sumber tersebut dapat dipahami bahwa kiranya posisi kebenaran itu lebih pada pihak subjek yang mengetahui daripada objek yang diketahui. Hal itu menunjukkan bahwa kebenaran lebih banyak bergantung pada objek, dalam arti kemampuan rasio untuk mengideakan objek dan kemampuan indera dalam memahami objek. Sedangkan realitas objek sebagaimana adanya tidak seluruhnya dapat dipahami oleh kedua potensi tersebut baik rasio maupun penginderaan. Jadi, kebenaran keilmuan, berdasarkan kemampuan rasio dan penginderaan, sebenarnya barulah merupakan sebagian kejelasan dari suatu objek. Rasio yang hanya bisa mengetahui ide suatu objek berarti hanya merupakan gambaran umumnya saja. Sedangkan penginderaan hanya bisa mengenal bagian-bagian dari objek itu saja. Oleh sebab itu, dalam konteks ilmu pengetahuan, kiranya baik potensi rasio maupun pengalaman indera perlu difungsikan secara dialektik-fungsional, saling lengkap-melengkapi dan saling uji-menguji sehingga kebenaran yang dicapai bisa diandalkan. Dengan demikian, teori kebenaran kiranya memang cocok untuk dipakai sebagai landasan dasar pengukuran kebenaran ilmiah. [2]
2.5 Teori Kebenaran
Dalam perkembangan pemikiran filsafat perbincangan tentang kebenaran sudah dimulai sejak Plato yang kemudian diteruskan oleh Aristoteles. Plato melalui metode dialog membangun teori pengetahuan yang cukup lengkap sebagai teori pengetahuan yang paling awal. Sejak itulah teori pengetahuan berkembang terus untuk mendapatkan penyempurnaan sampai kini.
Untuk mengetahui apakah pengetahuan kita mempunyai nilai kebenaran atau tidak. Hal ini berhubungan erat dengan sikap, bagaimana cara memperoleh pengetahuan? Apakah hanya kegiatan dan kemampuan akal pikir ataukah melalui kegiatan indera? Yang jelas, bagi seorang skeptik pengetahuan tidaklah mempunyai nilai kebenaran, karena semua diragukan atau keraguan itulah yang merupakan kebenaran.


Secara tradisional, teori-teori kebenaran itu antara lain sebagai berikut:
1.        Teori Kebenaran Saling Berhubungan (Coherence Theory of Truth)
Teori Koherensi dibangun oleh para pemikir rationalis seperti Leibniz, Spinoza, Hegel, dan Bradley. Menurut Kattsoff (1986) dalam bukunya Element of Philosophy teori koherensi dijelaskan “… suatu proposisi cenderung benar jika proposisi tersebut dalam keadaan saling berhubungan dengan proposisi-proposisi lain yang benar, atau jika makna yang dikandungnya dalam keadaan saling berhubungan dengan pengalaman kita”.
Dengan memperhatikan pendapat Kattsoff tersebut, dapat diungkapkan bahwa suatu proposisi itu benar bila mempunyai hubungan dengan ide-ide dari proposisi yang telah ada atau benar. Pembuktian teori kebenaran koherensi dapat melalui fakta sejarah apabila merupakan proposisi sejarah atau memakai logika apabila merupakan pernyataan yang bersifat logis.
Sebagai contoh, kita mempunyai pengetahuan bahwa runtuhnya kerajaan Majapahit adalah tahun 1478. Dalam hal ini kta tidak dapat membuktikan secara langsung dari isi pengetahuan itu, melainkan hanya bisa membuktikan melalui hubungan dengan proposisi terdahulu, baik dalam buku-buku sejarah atau peninggalan sejarah yang mengungkapkan kejadian itu. [3]
Teori Koherensi sering disebut juga teori konsistensi, karena menyatakan bahwa kebenaran itu tergantung pada adanya saling hubungan di antara ide-ide secara tepat, yaitu ide-ide yang sebelumnya telah diterima sebagai kebenaran. Bradley (Soetriono dan SRDm Rita Hanafie, 2007) mengatakan, bahwa suatu proposisi itu cenderung benar dan koheren dengan proposisi benar yang lain, atau jika arti yang dikandungnya itu koheren dengan pengalaman. Kaum idealis menandaskan bahwa kebenaran tentu merupakan sifat yang dimiliki oleh ide kita, karena semua hal yang kita ketahui itu adalah ide-ide, bukan barang atau halnya sendiri. Oleh sebab itu kebenaran terletak pada saling berhubungan di antara ide-ide tentang sesuatu yang ditangkap di alam pikiran. Tingkat saling hubungan adalah ukuran bagi tingkat kebenaran itu sendiri. Semakin terdapat saling hubungan di antara ide-ide yang makin meluas maka akan menunjukkan kesahihan kebenaran yang semakin jelas pula. Dalam dunia pengadilan, misalnya, semakin kuat saling hubungan antara seluruh kesaksian, maka semakin kuat pula adanya kebenaran itu. Menghadapi teori koherensi ini, orang mudah untuk menerimanya begitu saja karena memang logis dan dapat diterima oleh akal sehat serta tidak bertentangan. Namun demikian saling hubungan di antara ide-ide itu secara logis bisa saja palsu. Maka perlu kita sangsikan kemampuan implikasi fakta itu sendiri? Lebih dari itu, teori ini menekankan pada sifat rasional dan intelektual. Padahal realitas itu ada dalam dirinya sendiri yang juga mempunyai sifat irrasional. [4]
Selain itu teori konsistensi menurut John S. Brubacher dalam bukunya Modern Philosophies of Education mengemukakan bahwa kebenaran ialah ketetapsamaan kesan antar-subjek terhadap objek yang sama. Seberapa jauh konsistensi terhadap tanggapan subjek yang satu dengan subjek yang lain, menentukan validitas dari kebenaran yang tertangkap. Menurut teori ini, tidaklah cukup menjamin bahwa hubungan subjek-subjek disebut kebenaran, meningkat watak setiap subjek yang selalu cenderung ke arah subjektivitas. [5]
Teori Konsistensi mengandalkan kebenaran pada kesepakatan antar subjek terhadap objek yang sama. Meskipun teori ini berusaha menghindari untuk tidak terjerumus pada kelemahan-kelemahan korespondensi, namun teori ini tidak bisa mengelak pada kenyataan bahwa kesepakatan bisa saja menghasilkan sesuatu yang bahkan bukan benar. “Mengeroyok” apa pun dalihnya, jelas merupakan kesepakatan yang tidak benar = kesepakatan yang melawan hukum. Begitu pula “menghukum beramai-ramai” adalah serupa dalam pengeroyokan dalam hal adanya kesepakatan bersama. Hanya saja menghukum beramai-ramai, mengandung implikasi kebenaran (moral) yang disalahgunakan. [6]
2.        Teori Kebenaran Saling Berkesesuaian (Correspondence Theory of Truth)
Teori kbenaran korespondensi adalah teori kebenaran yang paling awal dan paling tua. Teori tersebut berangkat dari teori pengetahuan Aristoteles yang menyatakan segala sesuatu yang diketahui adalah suatu yang dapat dikembalikan pada kenyataan yang dikenal oleh subjek. (Abbas Hamami, 1996, hlm. 116)
Teori ini berpandangan bahwa suatu propoisi bernilai benar apabila saling berkesesuaian dengan dunia kenyataan. Kebenaran demikian dapat dibuktikan secara langsung pada dunia kenyataan. Misalnya pengetahuan ‘air akan menguap jika dipanasi sampai dengan 100 derajat’. Pengetahuan tersebut dinyatakan benar kalau kemudian dicoba memanasi air dan diukur sampai seratus derajat, apakah air menguap! Jika terbukti tidak menguap maka pengetahuan tersebut dinyatakan salah, dan jika terbukti air menguap, maka pengetahuan tersebut dinyatakan benar. [7]
Kalau teori koherensi diterima oleh kebanyakan kaum idealis, maka teori korespondensi lebih bisa diterima oleh kaum realis. Teori korespondensi ini mengatakan bahwa seluruh pendapat mengenai suatu fakta itu benar jika pendapat itu sendiri disebut fakta yang dimaksud. Dengan kata lain, kebenaran adalah persesuaian antara pernyataan tentang fakta dengan fakta itu sendiri. Terhadap suatu pendapat yang menyatakan bahwa ‘di luar hawanya dingin’ misalnya, maka teori ini menuntut adanya fakta bahwa dingin itu benar adanya atau nyata berada di luar, bukan hanya ide tentang hawa dingin itu saja. Kalau teori koherensi bersifat rasional-aprioris, maka teori korespondensi ini bersifat empiris-aporterioris. Kalau teori koherensi menekankan adanya saling hubungan di antara ide-ide secara tepat, logis, dan sistematis maka teori korespondensi menekankan pada apakah ide-ide itu merupakan fakta sendiri atau bukan. Persesuaian antara arti yang dikandung di berbagai pendapat dengan apa yang merupakan fakta-faktanya merupakan kriteria bagi teori korespondensi. Persoalan yang segera muncul dari pernyataan tentang fakta itu merupakan suatu ide yang sifatnya psikis. Lalu fakta itu sendiri mempunyai sifat non-psikis. Mungkinkah antara yang psikis dan non-psikis itu bisa sesuai? Rogers (Calvin Hall, 1995) mengatakan bahwa, kebenaran itu terletak pada kesesuaian antara esensi atau arti yang diberikan dengan esensi yang terkandung dalam diri hal atau objek itu sendiri. Tampak jelas dalam pendapat ini bahwa yang bersesuaian itu adalah esensi objek atau fakta sebagai arti dengan esensi yang terdapat dalam objek atau faktanya sendiri. Russel memperjelaskanya dengan mengatakan bahwa kebenaran adalah persesuaian antara arti yang terkandung oleh perkataan-perkataan yang telah ditentukan, dan kesesuaiannya berupa identiknya arti-arti tersebut. [8]
Menurut John S. Brubacher dalam bukunya Modern Philosophies of Education, teori korespondensi berpendapat bahwa kebenaran ialah hubungan antara subjek yang menyadari dengan objek yang disadari. Kebenaran sudah ada di luar diri nmanusia, yaitu dalam dunia ini. Manusia tinggal mencari dan menemukannya. Karena itu kebenaran lebih  ditentukan oleh faktor eksternal, bukan internal. [9]
Teori korespondensi menggantungkan kebenaran pada adanya ‘hubungan’ antara subjek dan objek. Ketiadaaan hubungan berarti ketiadaaan kebenaran. Belum mantapnya kebenaran dan tidak adanya jaminan tentang apakah memang sungguh-sungguh ada hubungan antara subjek dan objek, menjadi kritik yang tak dapat teori ini ingkari. Peristiwa ‘salah paham’ yang acapkali terjadi menunjukkan bukti kekeliruan orang dalam menguhubungkan diri dengan objek. Juga ‘berubah kesan’ yang diakibatkan oleh hubungan yang berulang-ulang terhadap objek yang sama, menunjukkan kelemahan teori ini. [10]
3.        Teori Kebenaran Inherensi (Inherent Theory of Truth)
Kadang-kadang teori ini disebut teori pragmatis. Pandangannya adalah suatu proposisi bernilai benar apabila mempunyai konsekuensi yang dapat dipergunakan atau bermanfaat.
Kattsoff (1986) menguraikan tentang teori pragmatis ini adalah penganut pragmatisme meletakkan ukuran kebenaran dalam salah satu macam konsekuensi. Atau proposisi itu dapat membantu untuk mengadakan penyesuaian yang memuaskan terhadap pengalaman, penyataan itu adalah benar.  Misalnya pengetahuan naik bis, kemudian akan turun dan bilang kepada kondektur ‘kiri’, kemudian bis berhenti di posisi kiri. Dengan berhenti di posisi kiri, penumpang bisa turun dengan selamat. Jadi, mengukur kebenaran bukan dilihat karena bisa berhenti di posisi kiri, namun penumpang bisa turun dengan selamat karena berhenti di posisi kiri. [11]
Apa yang dikemukakan oleh teori korespondensi dapat menyelesaikan secara tuntas pekerjaan dalam mencari kebenaran. Tetapi kehidupan sehari-hari menuntut sesuatu yang lebih praktis dan langsung menimbulkan konsekuensi yang menguntungkan. Pragmatisme mewarnai pandangannya sebagai berikut: Pada umumnya teori memandang masalah kebenaran menurut segi kegunaannya. James mengatakan bahwa ‘Tuhan itu ada’adalah benar bagi seseorang yang hidupnya mengalami perubahan. Kepercayaan yang kuat terhadap adanya Tuhan itu dapat memberikan kesejukan hati, sehingga ada kemampuan batin untuk menerima segala bentuk perubahan. Dewey memberikan ilustrasi tentang kebenaran sebagai berikut: Dimisalkan kita sedang tersesat di tengah hutan. Kepada diri sendiri kita berkata dengan yakin bahwa ‘jalan keluarnya adalah ke arah kiri’. Pernyataan ini akan berarti jika kita benar-benar melangkah ke arah kiri. Selanjutnya, pernyataan ini benar apabila arah kiri pada akhirnya mengakibatkan konsekuensi posistif, yaitu benar-benar membawa kita keluar dari hutan. Jadi kebenaran menurut pragmatisme ini bergantung kepada kondisi yang berupa manfaat (utility), kemungkinan dapat dikerjakan (workability) dan kemungkinan yang memuaskan (satisfactory results). Persoalan yang segera muncul adalah apakah asas muncul yang cenderung subjektif itu justru tidak mengingkari asas objektivitas sebagai tujuan ilmu pengetahuan dalam dirinya sendiri? Workability adalah sesuatu yang mungkin dapat menuntun ke arah pemecahan masalah. Tetapi jika hal ini hanya bergantung sepenuhnya dengan keyakinan, maka spekulasi yang bisa menimbulkan kesesatan perlu dipertimbangkan. Satisfactory results juga belum tentu selalu dalam konteks kebenaran. Bukankah kita sering melihat bahwa hal itu muncul dari perbuatan yang tidak benar? Banyak pengacara yang puas dengan keberhasilan pembelaannya, padahal perkara itu seharusnya tidak perlu dibela. Banyak pula penyalahgunaaan hak yang mendatangkan kepuasan hidup dan kehidupan ini. [12]
Teori pragmatisme menurut John S. Brubacher dalam bukunya Modern Philosophies of Education, menyatakan bahwa kebenaran ialah sesuatu yang praktis, yang “bekerja”. Kebenaran tidaklah “ada”, melainkan “terjadi”. Kebenaran adalah proses pemeriksaan terhadap (benar-tidaknya) sesuatu dalam praktek pelaksanaan. Karena itu kebenaran tidak pernah sempurna-abadi, melainkan dalam proses berubah-ubah. Sesuatu disebut benar, hanya kapan berguna, mampu memecahkan problema yang ada. [13]
Teori Pragmatisme mengaitkan kebenaran pada daya guna objek. Objek menurut teori ini, bukanlah “hipotesa kerja” sebagaimana anggapan kedua teori di atas, melainkan ia sudah menjadi “alat kerja”. Sekalipun kenyataan praktek memperlihatkan bahwa pengakuan orang terhadap sesuatu didasarkan atas kegunaannya, namun kriteria kegunaan yang berlaku umum dan langgeng; sulit, bila tidak mustahil, ditemukan. Apa yang berguna berlaku terbatas dan berlangsung terbatas pula. Tepat apa yang dinyatakan dalam pepatah “habis manis sepah dibuang”. Dapatkah diperkenankan bahwa orang mengingkari sesuatu yang pernah berjasa memberikan “kepuasan: kepadanya? Manusiawikah tindakan seperti itu? [14]
4.        Teori Kebenaran Berdasarkan Arti (Semantic Theory of Truth)
Proposisi itu ditinjau dari segi artinya atau maknanya. Apakah proposisi yang merupakan pangkal tumpunya itu mempunyai referen yang jelas. Oleh sebab itu, teori ini mempunyai tugas untuk menguakkan kesahan dari proposisi dalam referensinya. (Abbas Hamami M., 1982, hlm. 29).
Teori kebenaran semantik dianut oleh paham filsafat analitika bahasa yang dikembangkan paska filsafat Bertrand Russell sebagai tokoh pemula dari filsafat Analitika Bahasa. Misalnya filsafat secara etimologi berasal dari bahasa Yunani philosophia yang berarti cinta akan kebijaksanaan. Pengetahuan tersebut dinyatakan benar kalau ada referensi yang jelas. Jika tidak mempunyai referensi yang jelas maka pengetahuan tersebut dinyatakan salah. [15]
5.        Teori Kebenaran Sintaksis
Para penganut teori kebenaran sintaksis, berpangkal tolak pada keteraturan sintaksis atau gramatika yang dipakai oleh suatu pernyataan atau tata bahasa yang melekatnya. Dengan demikian suatu pernyataan memiliki nilai benar apabila pernyataan itu mengikuti aturan-aturan sintaksis yang baku. Atau dengan kata lain apabila proposisi itu tidak mengikuti syarat atau keluar dari hal yang disyaratkan maka proposisi tidak mempunyai arti. Teori ini berkembang di antara filsuf analisis bahasa, terutama yang begitu ketat terhadap pemakaian gramatika. Misalnya suatu kalimat standar harus ada subjek dan predikat. Jika kalimat tidak ada subjek maka kalimat itu dinyatakan tidak baku atau bukan kalimat, Seperti ‘semua korupsi’, ini bukan kalimat standar karena tidak ada subjeknya. [16]

6.        Teori Kebenaran Nondeskripsi
Teori kebenaran nondeskripsi dikembangkan oleh penganut filsafat fungsionalisme. Karena pada dasarnya suatu statement atau pernyataan akan mempunyai nilai benar yang amat tergantung pada peran dan fungsi dari pernyataan itu. Jadi, pengetahuan akan memiliki nilai benar sejauh pernyataan itu memiliki fungsi yang amat praktis dalam kehidupan sehari-hari. [17]
7.        Teori Kebenaran Logik yang Berlebihan (Logical Superfluity of Truth)
Teori ini dikembangkan oleh kaum positivistic yang diawali oleh Ayer. Pada dasarnya menurut teori kebenaran ini, problema kebenaran hanya merupakan kekacauan bahasa saja dan hal ini mengakibatkan suatu pemborosan, karena pada dasarnya apa yang hendak dibuktikan kebenarannya memiliki derajat logis yang sama yang masing-masing saling melingkupinya, Dengan demikian, sesungguhnya setiap proposisi mempunyai isi yang sama, memberikan informasi yang sama dan semua orang sepakat, maka apabila kita membuktikannya lagi hal yang demikian itu hanya merupakan bentuk logis yang berlebihan, Misalnya suatu lingkaran adalah bulat, ini telah memberikan kejelasan dalam pernyataan itu sendiri tidak perlu diterangkan lagi, karena pada dasarnya lingkaran adalah suatu garis yang sama jaraknya dari titik yang sama, sehingga berupa garis yang bulat. (Abbas Hamami, 1996, hlm. 115-121). [18]





BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari berbagai teori yang telah dibahas, dapat disimpulkan bahwa kebenaran adalah kesesuaian arti dengan fakta yang ada dengan putusan-putusan lain yang telah kita akui kebenarannya dan tergantung kepada berfaedah atau tidaknya teori tersebut bagi kehidupan manusia. Namun apa yang kita amati, belum tentu benar karena penglihatan kita mungkin saja menyimpang. Karena itu kebenaran yang mutlak hanyalah milik Tuhan Yang Maha Esa.

3.2 Kritik dan Saran




DAFTAR PUSTAKA

Hasan, Erliana. Filsafat Ilmu dan Metodologi Penelitian Ilmu Pemerintahan, Bogor: Ghalia Indonesia. 2011.
Komara, Endang. Filsafat Ilmu dan Metodologi Penelitian, Bandung: PT Refika Aditama. 2011.
Surajiyo. Filsafat Ilmu & Perkembangannya di Indonesia, Jakarta: Bumi Aksara. 2007.
Suhartono, Suparlan. Filsafat Ilmu Pengetahuan, Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA. 2005.
Salam, Burhanuddin. Logika Materiil Filsafat Ilmu Pengetahuan, Jakarta: PT Rineka Cipta. 1997.



[1] Surajiyo. Filsafat Ilmu & Perkembangannya di Indonesia. Jakarta:  PT Bumi Aksara. Hlm. 104.
[2] Suparlan Suhartono. Filsafat Ilmu Pengetahuan. Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA. Hlm. 81-83.
[3] Surajiyo. Filsafat Ilmu & Perkembangannya di Indonesia. Jakarta:  PT Bumi Aksara. Hlm. 105.
[4] Endang Komara. Filsafat Ilmu dan Metodologi Penelitian. Bandung: PT Refika Aditama. Hlm.33-34.
[5] Burhanuddin Salam. Logika Materiil Filsafat Ilmu Pengetahuan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Hlm. 58.
[6] Ibid. Hlm. 59.
[7] Surajiyo. Filsafat Ilmu & Perkembangannya di Indonesia. Jakarta:  PT Bumi Aksara. Hlm. 105.
[8] Endang Komara. Filsafat Ilmu dan Metodologi Penelitian. Bandung: PT Refika Aditama. Hlm. 34.
[9] Burhanuddin Salam. Logika Materiil Filsafat Ilmu Pengetahuan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Hlm. 58.
[10] Ibid. Hlm. 59.
[11] Surajiyo. Filsafat Ilmu & Perkembangannya di Indonesia. Jakarta:  PT Bumi Aksara. Hlm. 106.

[12] Endang Komara. Filsafat Ilmu dan Metodologi Penelitian. Bandung: PT Refika Aditama. Hlm. 35.
[13] Burhanuddin Salam. Logika Materiil Filsafat Ilmu Pengetahuan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Hlm. 58.

[14] Burhanuddin Salam. Logika Materiil Filsafat Ilmu Pengetahuan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Hlm. 59-60.
[15] Surajiyo. Filsafat Ilmu & Perkembangannya di Indonesia. Jakarta:  PT Bumi Aksara. Hlm. 106.
[16] Ibid.
[17] Ibid. Hlm. 106-107.
[18] Surajiyo. Filsafat Ilmu & Perkembangannya di Indonesia. Jakarta:  PT Bumi Aksara. Hlm. 107.
Tag :

Blogger templates

Blogroll

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Blogger templates

Copyright © Jejak Pena Kirana -Black Rock Shooter- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan