Deutgo innayo nae maeumeul
Bogo innayo nae nunmureul
I sesange hana oroji dan hana
Nan neoyeoyaman haneunde
(Apakah kau mendengar suara hatiku? Apa kau melihat air mata yang mengalir di pipiku? Jika ada yang bertanya hal apa yang paling kuinginkan di dunia ini, kan kujawab, hanya kau seorang, hanya kau yang kubutuhkan, Sayang.)
Wae jakku naegeseo domangchinayo
Wae jakku naegeseo meoreojinayo
Nae gyeote isseojwoyo nae soneul jabajwoyo
Nal saranghandamyeon
(Apa kau benar-benar mencintaiku? Mengapa kau selalu menghindariku? Mengapa kau selalu menjauh dariku? Jika kau benar mencintaiku, kumohon tetaplah disisiku, jangan pergi dariku karena aku membutuhkanmu.)
Michige mandeureo niga
Nal ulge mandeureo niga
Gakkai sone japhil deutae jabeumyeon meoreojineun baramcheoreom
(Kau telah membuatku tergila-gila padamu. Kau membuat hatiku berbunga-bunga. Tapi kau juga membuatku menangis karena cinta. Cinta yang tertahan karenamu. Kadang rasanya kau begitu dekat hingga bisa kugapai hatimu, meski hanya seolah-olah saja. Tapi jika aku melakukannya, berusaha menggapai hatimu, kau akan mulai menjauh dariku. Oh, alangkah mengesalkan sekali, tapi sekaligus mendebarkan.)
Honjaseo haneun ge sarang
Namneun geon nunmurin sarang
Geureon geojigateun geureon babogateun sarang
(Sepertinya cintaku padamu ini hanyalah cinta yang bertepuk sebelah tangan. Cinta yang keindahannya hanya kurasakan sendirian. Kadang kumerasa menumbuhkan cinta ini begitu sia-sia, begitu bodoh. Tapi apalah daya, cinta ini telah menguasai hatiku.)
Hanbeonman geudaereul anado doenayo
Majimak insareul na haedo doenayo
Saranghaetdeon chueogeul haengbokhaetdeon gieogeul itji marayo
(Kasih, jika nanti pada akhirnya aku menyerah pada rasa ini, bolehkah aku memohon sesuatu padamu? Demi sesuatu yang kita lakukan bersama, demi segala kebersamaan yang pernah kita jalani. Meski bagimu aku bukanlah siapa-siapa. Tapi, bolehkah aku memelukmu untuk sekali saja? Akankah kau memberiku kesempatan untuk mengucapkan salam perpisahan? Kumohon, kelak, jangan lupakan aku. Jangan lupakan kenangan kebersamaan kita. Ya?)
Michige mandeureo niga
Nal ulge mandeureo niga
Gakkai sone japhil deutae jabeumyeon meoreojineun baramcheoreom
(Kumohon, berhentilah seolah mendekat padaku, jika yang akan kau lakukan padaku hanyalah menjauhiku saat aku berusaha lebih dekat padamu.)
Honjaseo haneunge sarang
Namneun geon nunmurin sarang
Geureon geojigateun geureon babogateun sarang
(Cinta yang hanya kurasakan sendirian, cinta yang tak berbalas, cinta yang bodoh dan sia-sia.)
Eonjenga uri dasi mannaneun geunal
Geuttae uri heeojiji mayo
(Saat kita berjumpa lagi kemudian hari, kuharap tak ada salam perpisahan yang terucapkan.)
Gaseumi haneun mal saranghae
Nunmuri haneun mal mianhae
Amuri juwodamgo damabwado ssodajyeobeorineun malcheoreom
(Meski hatiku selalu merapalkan ‘aku mencintaimu’, tapi hanya bisa tertuang lewat air mataku. Air mata yang mewakili kata-kata, permintaan maafku karena telah lancang mencintaimu. Kata-kata itu, pada akhirnya tersembur juga meski telah kutahan-tahan dan kusembunyikan rapat-rapat. Pada akhirnya, akulah yang mengatakan kalau aku mencintaimu, meski kuekori dengan permohonan maaf berulang-ulang. Maafkan aku karena mencintaimu.)
Honjaseo haneun ge sarang
Namneun geon nunmurin sarang
Geureon geojigateun geureon babogateun sarang
(Biarkanlah saja aku mencintaimu. Cinta yang kan kutanggung sendiri, cinta yang tak terbalas. Cinta yang begitu bodoh dan sia-sia. Biarkanlah saja, karena dengan begitu hatiku tak terasa dingin dan sepi.)